Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) pengertian pasar adalah (n)
tempat orang berjual beli (hedeh, baru juga kalimat pertama udah langsung
ketemu pengertian-pengertian gitu yaa, langsung males, haha). Jadi kalo selama
ini lo lo pada mengira pasar itu cuma sebatas tempat orang jual beli barang,
tempat toko-toko mas-mas jualan baju, koko-koko jualan emas, kios-kios daging,
tempat mama beli sayur, kentang, cabe, dan bahan-bahan masakan lainnya, itu
salah besar! Jika pengertian pasar adalah tempat
orang berjual beli, maka yang diperjual-belikan kan bisa tidak hanya
barang, jual beli selain barang, itu namanya juga pasar. Sebenarnya pasar itu
ada tiga macam nih. Pertama, pasar barang. Contohnya ya pasar tradisional tadi,
pasar malam, pasar kaget, pasar senen, pasar selasa, pasar rebo, pasar kamis,
sampai pasar minggu.. itu semua termasuk pasar barang. Kedua, pasar
jasa/tenaga. Yang dijual di pasar ini ya jasa atau tenaga, contohnya bursa tenaga kerja,
pangkalan ojek, dokter jual jasa pengobatan ke pasien, dan lain-lain.
Sekarang ada yang
menarik nih, yang ketiga namanya pasar keuangan. Kalo kita perhatikan dari dua
macam pasar sebelumnya, perdagangan di pasar itu terjadi karena adanya
kekurangan (defisit) di pihak satu dengan kelebihan (surplus) di pihak lain.
Yaiyalah, abang-abang di toko baju bikin stok baju itu berarti sengaja
dilebihin (surplus) buat dijual, tapi kalau bajunya cuma satu dan dia juga pasti
butuh baju, masa ga pake baju, bajunya yang tinggal satu ga mungkin dijual donk. Pencari kerja nawarin tenaga untuk
dia mendapat kerja karena tenaganya lagi ga dipake (surplus). Barter jaman dulunya
kan juga gitu, ada satu pihak yang kelebihan barang A sekaligus sedang
membutuhkan barang B lalu kelebihan barang A di pihak ini dibarter dengan pihak
lain yang punya kelebihan barang B dan sedang membutuhkan barang A pula.
Masalahnya, mencari orang yang punya kelebihan barang yang kita butuhkan
sekaligus membutuhkan barang yang kita punya lebih itu tidak mudah. Oleh karena
itu, lama kelamaan muncullah uang. Tapi munculnya uang dari barter tidak
sesingkat itu, ada fakta menarik dan mencengangkan dari asal-usul uang dan apa
sebenarnya uang ini lho! Lain kali boleh tuh dibahas disini, hihihihiii…
Dalam pasar keuangan pun
begitu, ada pihak surplus ada pihak defisit. Trus apa sih yang diperdagangkan
oleh pihak surplus dan pihak defisit di pasar keuangan ini? Jeng Jeng Jeng!!
Yang diperdagangkan justru uang itu sendiri dan bisa dalam bentuk sekuritas
atau surat berharga. Sekuritas atau surat berharga itu macam apa sih? Sebentar
ya.. nanti dijelaskan. Contoh sederhana nih, bagi yang punya kelebihan uang,
uangnya bisa diinvestasikan atau ditabung, kalau uangnya ditabung di bank,
uangnya akan disalurkan ke pihak yang sedang membutuhkan uang dengan imbalan
uang juga seperti bunga. Bunganya dibagi sama yang nabung juga. Nah begitu… Bank
disini merupakan lembaga keuangan. Ingat! Pasar keuangan tidak pernah terlepas
dari yang namanya lembaga keuangan. Lembaga keuangan bertugas sebagai
perantara. Lembaga keuangan itu tidak hanya bank, tapi banyak yang lain, karena
di pasar keuangan yang diperdagangkan tidak hanya berupa uang tadi saja, tapi produk-produk keuangan lain yang perantarai oleh bukan bank.
Selingan bentar yaa…
lumayan penting nih buat kesadaran kita.. Tahun 2014 kemarin pas saya pulang
kampung naik Lion Air, biasanya di pesawat kan ada majalah pesawat gitu kan,
kalo Lion Air seingat saya nama majalahnya Lionmag, trus saya ketemu kolom
bacaan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), katanya tingkat literasi masyarakat
Indonesia sama produk-produk pasar keuangan itu baru 40%. Bahkan dari yang 40% itu,
lebih dari 50%-nya atau mayoritasnya baru tau bank doank. Khusus untuk pasar modal baru 2% masyarakat
Indonesia yang kenal. Kalah jauh sama Malaysia yang udah mencapai 20%.
Kembali ke topik! Untuk
lebih jelas lagi, pasar keuangan ada empat macam Yuk dibahas satu-satu.
Seperti
yang saya bahas pada pos saya mengenai dilematisnya menjadi seorang manajer
keuangan (disini), seorang yang menjabat jabatan ini diberi tugas untuk
memutuskan dari mana modal yang paling menguntungkan akan didapat. Jika mau
dari modal sendiri, baik dari perusahaan maupun investor, maka di neraca
masuknya ke akun ekuitas (kepemilikan), jika dari hutang baik dari bank maupun
obligasi, maka di neraca masuknya ke akun liabilitas (kewajiban).
Kalau
udah diputuskan beli modalnya ke mana. ya bisa ke pasar modal donk! (Namanya
juga pasar modal). Pasar modal ini tentunya tempat bertemunya pembeli modal dan
penjual modal. Kalau di Indonesia pasar modal kita tempatnya di Bursa Efek
Indonesia, kalau mau bertransaksi modal tempatnya disana. Lebih rinci,
produk-produk yang diperdagangkan di pasar modal apa aja? Banyak! Berikut
diantaranya, cekidot!
- Saham
- Obligasi
Saham merupakan modal yang kemudian ditaruh di akun ekuitas pada neraca.
Berarti saham merupakan bentuk kepemilikan. Kalau kalian beli saham berarti kalian beli
perusahaan. sekalipun kalian cuma beli 500 ribu rupiah, kalian tetap tercatat
jadi pemilik perusahaan, tapi kemungkinan besar proporsi kepemilikannya hanya
0.00000 sekian persen #nangis. Tadi saya sempat ngomongin soal sekuritas kan? Karna di
pasar keuangan yang dijual uang dan sekuritas, maka saham ini termasuk
sekuritas. Sekuritas itu apa ya? Sekuritas sama dengan efek atau surat
berharga. Kalau kalian pernah dengar efek, sekuritas, surat berharga, semua
sama aja! Efek itu istilah Indonesia untuk surat berharga, sedangkan sekuritas
berasal dari bahasa inggrisnya efek (security). Kenapa dinamakan surat
berharga? Contohnya saham ini, saham ini kan dicetak di kertas (surat) nah trus
kita beli, setelah kita beli pun masih bisa dijual lagi. Kalau ga bisa dibeli
dan dijual ya ga berharga donk jadinya. Wkwkwk. Jadi untuk seterusnya kalau denger
sekuritas/efek/surat berharga, itu artinya suratnya itu bernilai sehingga bisa
diperjualbelikan.
Obligasi ini merupakan sekuritas berupa surat
hutang sehingga di neraca masuk ke akun liabilitas (kewajiban). Kalian beli
obligasi berarti kalian beli surat yang dicetak perusahaan yang menyatakan
perusahaan berhutang senilai sekian, jangka waktu sekian, dengan bunga sekian.
Uang dari beli obligasi tersebut digunakan untuk modal tentunya. Karna dimasukan
ke liabilitas (kewajiban) berarti ada kewajiban perusahaan atas obligasi yang
diterbitkannya ini donk! Dimana perusahaan wajib membayar bunga (karena
pembeli/investor mendapat untung dari sana) dan membayar pokok pinjaman saat
jatuh tempo. Kalau di selembar obligasi tertulis nilai pokoknya 100 juta trus
kalian beli 2 lembar
berarti kalian ngasih pinjaman 200 juta. Bunga yang tertulis di obligasi di
bayar per tahun. Nilai pokoknya yang 100 juta per lembar tadi dibayar pada saat
jatuh tempo (juga dicantumkan di obligasi).
Yang
diperjualbelikan di pasar uang itu ya uang itu sendiri, umumnya
diperjualbelikan dalam bentuk sekuritas (surat berharga seperti yang saya
jelaskan diatas). Sekarang saya jadi sedikit paham kenapa ya uang umumnya diperdagangkan dalam bentuk surat (sekuritas). Transaksi di pasar modal dan
pasar uang kan gede-gede. Bahkan sekuritas ada yang bernilai milyaran per
lembar, kalau transaksinya tunai kan repot dan ga aman, jadi pake kertas
selembar aja, lebih praktis, uangnya tinggal berpindah antar rekening di bank
yang notabene lebih aman. Fufufu…
Bedanya
dengan pasar modal, pasar uang ini jangka waktunya pendek, kurang dari setahun.
Jadi bagi perusahaan yang nyari modal dasar perusahaan ya ke pasar modal bukan
ke pasar uang, apalagi pasar burung #tetooot. Soalnya pasar modal jangka
waktunya lama, bertahun-tahun (contoh obligasi 10 tahun) bahkan tidak ditentukan (contoh
pada saham). Karena jangka waktunya pendek, pasar uang
dibutuhkan saat memerlukan dana jangka pendek aja. Berbeda halnya dengan pasar
modal, pasar uang tidak ada tempat transaksi khusus. Jadi terserah mau
bertransaksi dimanapun. Apa aja sih instrumen yang diperjualbelikan di pasar
uang? Banyak, berikut beberapa diantaranya, cekidot!
- Sertifikat Deposito
- Wesel
- Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
- Valuta (Mata Uang)
- Lain-lain
Yang mengeluarkan sekuritas-sekuritas di pasar
modal (saham dan obligasi) umumnya adalah perusahaan, sedangkan yang mengeluarkan sertifikat deposito
ini adalah bank. Tapi jangan disamakan dengan deposito. Sertifikat deposito ini
bunganya bisa diambil dimuka dan umumnya bunganya lebih tinggi dari deposito
biasa lho! Trus karena ini sekuritas, di pasar uang pula, sertifikat deposito
bisa diperjualbelikan, kalau deposito kan engga, emang buku tabungan kalian
yang udah ada namanya bisa dijual? Enggak kan? Hihihiiii Punya sertifikat
deposito ini ibarat punya emas atau barang mahal lainnya, berharga! Kenapa?
Karena kalau Sertifikat Deposito ini hilang, bisa bahaya! Pada saat jatuh tempo orang yang menemukannya bisa ke bank trus sertifikat depositonya bisa diuangkan deh.
Pada saat kita jual beli barang, transaksi tidak
hanya bisa dilakukan dengan tunai atau kredit, tapi bisa dengan wesel. Wesel
merupakan perintah untuk membayar dengan jumlah tertentu pada waktu tertentu,
oleh karena itu wesel dibuat oleh si penjual. Misalnya nih, saya adalah si
penjual, sebenarnya pada saat penjualan saya lagi butuh uang tunai, tapi si
pembeli bisanya bayar 8 bulan lagi. Karna saya juga lagi butuh duit dan juga ga
mau pelanggan lari, solusinya saya bikin wesel deh! Kenapa? soalnya wesel ini
bisa langsung diuangkan ke bank, tapi dibeli dengan harga yang lebih rendah
oleh bank. Biar ga rugi ya saya jualnya lebih mahal donk toh si pembeli
bayarnya juga 8 bulan lagi atau jumlah potongan pembelian wesel oleh bank ditanggung oleh pembeli.
Anak makro ekonomi pasti telinganya akrab banget sama instrumen yang satu ini nih. SBI ini dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI),
yang beli bukan masyarakat, melainkan bank umum. Nominalnya sangat besar. Bank umum mau beli SBI karena SBI ngasih bunga sehingga bank bisa dapat untung sebagai tambahan penghasilan. Bank
umum beli ke BI melalui mekanisme lelang. SBI digunakan untuk mengontrol jumlah
uang yang beredar. Apabila uang yang beredar terlalu banyak, BI akan mengeluarkan SBI
untuk mengendalikan inflasi. Dengan SBI, BI bisa menarik jumlah uang beredar yang
diinginkan untuk ditahan. (Kapan-kapan belajar makro ekonomi yuk!).
Saya rasa untuk yang satu ini masyarakat umum
sudah banyak yang tau. Kalau jalan-jalan keluar negeri kita sebaiknya ke pasar
ini dulu (money changer) buat beli
mata uang negara sana atau ketika transaksi ekspor-impor. Ada juga orang-orang yang sedang tidak di luar negeri tapi memang sengaja jual beli mata uang asing untuk memperoleh keuntungan dari selisih kurs melalui pasar yang bernama forex (foreign exchange).
Instrumen pasar uang sebenarnya masih banyak. Mungkin di lain kesempatan bisa kita bahas mengenai pasar uang lebih detail.
Derivatif
itu Bahasa Indonesia-nya “turunan” kan yaa? Oleh karena itu pasar derivatif disebut juga pasar turunan. Di fisika kan kita mengenal besaran turunan tuh,
dimana besaran turunan ini adalah besaran yang ada karena besaran turunan lain.
Sekuritas derivatif pun begitu, sekuritas ini ada karena adanya sekuritas
lain, yaitu saham.
- Waran dan Right (Hak Membeli Efek Terelebih Dahulu)
- Opsi
- Kontrak Berjangka
Waran dan right ini sama-sama merupakan sekuritas derivatif berupa hak untuk membeli saham di harga tertentu pada waktu tertentu. Jadi
semacam gambling gitu. Misalnya kita
punya waran/right untuk beli saham di masa yang akan datang pada harga Rp
5000/lembar (disebut harga eksekusi), sedangkan pada waktu yang disepakati itu
harga pasar dari saham tersebut kan belum tentu Rp 5000, kalau ternyata harga
pasarnya malah Rp 7000 berarti kita bisa beli lebih murah seharga Rp 5000.
Tetapi kalau ternyata harga pasarnya jadi Rp 4000, rugi Rp 1000 donk! Dulu saya
cari-cari di internet perbedaan waran dan right ini ga nemu yang jelas (bahkan
sampai sekarang). Tahun lalu saya sempat ikut pelatihan profesi pasar modal, dari sana saya sepertinya udah dapat poin perbedaannya. Waran itu diterbitkan perusahaan pada
saat pertama kali nerbitin saham, jadi belum ada pemegang saham lama, mungkin
agar pembeli pada bergairah diterbitkan lah waran trus waran ini dipaketkan ke
saham. Misalnya beli 2 lembar saham dapat 1 lembar waran, jadi begituu... trus waran ini waktunya lama, bisa tahunan.
Kalau right itu bahasa indonesianya kan “hak”, jadi
right itu merupakan hak yang dikasih ke pemegang saham lama untuk beli saham
baru terlebih dahulu sebelum dibeli pembeli yang baru di harga tertentu pada waktu tertentu. Artinya right diterbitkan oleh perusahaan yang sudah pernah menerbitkan saham sebelumnya. Di Indonesia, right juga dikenal dengan sebutan Hak Membeli Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Right yang dikasih ke pemegang saham lama selanjutnya terserah mereka right nya mau dipakai atau tidak, kalau tidak dipakai mendingan dijual. Tuh, ga cuma barang yang bisa dijual, hak juga bisa dijual. Saat kamu merasa sudah cocok dengan seseorang dan yakin dia jodoh kamu, eh ternyata di masa depan kalian tidak berjodoh, mungkin haknya untuk menikah dengan kamu telah dibeli orang lain. eaaaak. Ok, Back to the topic! Right diterbitkan mungkin sebagai rasa terima kasih buat sesepuh yang udah
setia memegang saham perusahaan itu, hihihihiiii…
Sama hal nya dengan waran/right, opsi itu juga
merupakan sekuritas berupa hak untuk membeli saham di harga tertentu pada waktu
tertentu. Tapi kalau opsi itu antar pembeli saham, tujuannya untuk mecegah
kerugian yang lebih bagi penjual opsi tersebut (dalam hal ini jenisnya opsi beli) dan keuntungan membeli yang lebih murah bagi
pembeli. Misalnya, saya beli saham sekarang di harga 4000, di masa yang akan
datang saya tidak mau rugi lebih dari 1000 (harga sahamnya turun sampai dibawah
3000), oleh karena itu saya jual opsi beli ke investor lain, sedangkan investor yang
beli mengincar keuntungan dengan membeli lebih murah di masa depan jika
ternyata di masa depan harganya justru diatas 3000. Hanya saja di Indonesia,
praktik jual beli opsi belum ada, entah belum diperbolehkan pemerintah atau
belum ada perusahaan yang punya produk kayak gini, saya lupa ig… CMIIW .
Katanya sekarang gelagat praktik jual beli opsi udah mulai keliatan di
Indonesia karna diluar negeri pun lagi booming.
Opsi tidak hanya untuk saham, tetapi juga bisa untuk komoditas, mata uang, dan
lain-lain.
Masih sama dengan dua poin diatas, kontrak
berjangka yaitu kontrak untuk membeli komoditas atau instrumen keuangan pada
harga tertentu di waktu tertentu. Bedanya sama opsi, kalau opsi asal katanya
dari option (pilihan), soal pilihan berarti kita bicara soal “hak”. Yang beli
opsi berhak untuk menjual (jika yang dibeli opsi jual) atau tidak melakukannya (tidak
menjual). Jika opsi menimbulkan hak maka di kontrak berjangka akan menimbulkan kewajiban, yaitu kewajiban untuk
melaksanakan penjualan atau pembelian tersebut. Pengetahuan tentang kontrak
berjangka ini penting banget nih buat manajer keuangan. Jika kalian manajer
keuangan yang jeli membaca perekonomian masa depan, maka kalian bisa
memanfaatkan kontrak berjangka untuk menghindari risiko fluktuasi harga dan
risiko nilai tukar mata uang. Contohnya saya manajer keuangan perusahaan
minuman kopi kemasan. Bahan bakunya sudah jelas pake kopi, masa pake jeruk. Kopi
ini kan termasuk barang komoditas dimana komoditas itu sendiri harganya sangat
berfluktuasi, dan saya memprediksi beberapa bulan yang akan datang harga kopi
akan naik. Untuk menghindari risiko tersebut saya beli kontrak berjangka untuk
membeli kopi di harga sekarang/yang disepakati di masa yang akan datang. Kemudian soal nilai tukar (kurs), kalau
bahas risiko kurs kita jadi ingat nih isu yang lagi haawttt di
berita sekarang… yoii.. nilai tukar rupiah melemah tajam. Di momen seperti
inilah akan ketahuan oleh investor mana perusahaan yang punya orang-orang hebat
di manajemennya dan mana yang biasa saja (khusus untuk perusahaan yang bahan
bakunya ada yang impor). Saya salut dengan Kalbe Farma karena jeli membaca
situasi. Perusahaan ini memasok beberapa bahan bakunya dari luar negeri yang
otomatis saat beli perusahaan ini harus beli dolar dulu. Beberapa waktu yang
lalu, saat rupiah masih stabil, perusahaan ini melakukan kontrak berjangka
nilai tukar (hedging). Kontrak dimana Kalbe Farma akan membeli dolar di harga
yang sudah disepakati untuk menghindari risiko melemahnya rupiah. Jika tidak
melakukan ini, Kalbe Farma sekarang pasti sudah mengalami pembengkakan biaya
produksi karena sebelum beli bahan baku harus beli dolar dulu yang sekarang
harganya sudah menanjak. Berbeda halnya dengan Japfa, perusahan pakan dan
produk ternak yang bahan bakunya juga ada yang di-supply dari luar negeri. Tapi saham perusahaan ini lagi anjlok nih gara-gara tidak melakukan hedging jauh-jauh hari sehingga mengalami kerugian
anjloknya nilai tukar rupiah sekarang.
![]() |
| Suasana di lantai trading The Chicago Mercantile Exchange Group, bursa berjangka terbesar di Amerika. Bursa berjangka Indonesia bernama Jakarta Futures Exchange. Satu-satunya di Indonesia. Jika ingin negosiasi dan membuat kontrak berjangka secara resmi datanglah ke bursa berjangka. Uniknya, disini kontrak dilakukan antara dua pihak yang tidak akan pernah saling kenal dan saling tahu satu sama lain (sumber foto) |
Yang ini
pasti banyak yang sudah pernah dengar, tapi sering denger aja kali ya, tapi banyak yang belum mengerti konsep dasar asuransi itu seperti apa. Padahal konon di Jepang sana rata-rata setiap orang megang 2 macam asuransi loh! Dulu pas saya nyaranin ayah
saya gabung asuransi, ayah saya bilang mending nabung aja. Lah jelas beda
banget toh yooo. Lewat asuransi kita bisa saling menolong dan saling meringankan,
ilustrasi sederhananya, saya membayar premi (iuran bulanan) di sebuah asuransi
kesehatan. Asuransi kesehatan tersebut juga punya ratusan nasabah lain. Apabila
ada nasabah yang jatuh sakit, uang yang terkumpul akan dipakai untuk meng-cover
biaya pengobatan orang tersebut. Jelas beda donk ya sama tabungan kesehatan.
Coba cermati perbandingan berikut! Si A bayar premi bulanan asuransi kesehatan
100 ribu, 4 tahun kemudian dia kecelakaan dan harus bayar biaya pengobatan
senilai 45 juta. Ketika dia mengajukan klaim asuransi, maka biaya pengobatan yang 45 juta semuanya di cover sama asuransi. Kalau dari tabungan:
100 ribu x 48 (4 tahun) = Rp 4.800.000. Baru terkumpul 4,8 juta… sisanya mau
cari uang kemana??
***
Nah, dari penjelasan
diatas sekarang kita jadi cukup-tau-ajah kan ternyata apapun bisa diperjualbelikan, dari yang
keliatan fisiknya sampai yang tidak keliatan. Dan juga jadi tahu betapa
pentingnya keberadaan pasar keuangan. Ternyata pasar keuangan tidak hanya
diperuntukkan bagi investor, tetapi juga diperlukan perusahaan untuk
mempermudah transaksi perdagangan, untuk mengumpulkan modal, bahkan untuk meminimalisir
risiko kerugian. Pasar keuangan diperlukan pemerintah untuk mengatur
perekonomian. Pasar keuangan diperlukan bank karena memang itu urat nadinya. Pasar
keuangan kita perlukan sebagai sarana investasi dan untuk menghindari berbagai
risiko yang tidak diinginkan. Bagi yang ingin tahu lebih dalam bisa baca-baca
buku pasar modal, pasar uang, manajemen perbankan, manajemen lembaga keuangan,
manajemen kontrak berjangka dan turunan, manajemen asuransi, dan buku-buku lain
yang relevan. Bye…

0 komentar:
Posting Komentar