Namanya juga “laporan keuangan”, yang berarti berisikan
laporan mengenai keuangan perusahaan. Laporan keuangan menghasilkan informasi
bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Seperti misalnya, laporan keuangan
digunakan manajer untuk mengambil keputusan. Bisa juga dibaca calon investor untuk
memutuskan membeli, mempertahankan, atau menjual kembali saham suatu perusahaan.
Sebagai pemilik perusahaan pun, jika kita
tidak mengerti laporan keuangan itu artinya kita tidak benar-benar tahu seluk
beluk perusahaan kita. Begitupun investor, jika ia tidak bisa baca laporan
keuangan, ia tidak akan sungguh-sungguh mengerti perusahaan dimana ia
berinvestasi.
Pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan ini
tidak hanya manajer atau investor, masyarakat biasa pun, termasuk saya
mahasiswa, yang berinvestasi di saham untuk jangka panjang, sebaiknya juga baca
laporan keuangan perusahaan-perusahaan agar pikiran kita lebih terbuka untuk memilih perusahaan mana
yang kemungkinan akan menguntungkan. Kalau tidak bisa menganalisa laporan
keuangan, maka analis keuangan bisa mengambil kesempatan untuk melakukan
analisa laporan keuangan lalu memberikan rekomendasi kepada klien.
Saat perusahaan mengajukan kredit, kreditor (umumnya perbankan) juga membutuhkan
laporan keuangan perusahaan untuk memutuskan seberapa banyak hutang yang akan
diberikan ke perusahaan, karena saat memberikan hutang kreditor juga menanggung
risiko. Contohnya kalau-kalau perusahaan bangkrut atau likuidasi, tidak selalu
uang kreditor kembali semua. Makanya kreditor menganalisa laporan keuangan
perusahaan untuk menilai apakah perusahaan tersebut layak untuk diberikan
hutang dan seberapa banyak hutang yang akan diberikan.
Pemerintah juga akan membaca laporan keuangan untuk
menentukan dan mengevaluasi jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan.
Pemasok/supplier menggunakan laporan keuangan untuk negosiasi harga bahan baku
atau memutuskan apakah akan menjual bahan baku secara kredit. Calon karyawan
yang jeli akan membaca laporan keuangan untuk menegosiasi gaji yang pantas.
Karyawan lama membaca laporan keuangan untuk memutuskan meminta kenaikan gaji.
Semua bentuk perusahaan menyusun laporan keuangan. Baik
perusahaan perseorangan, persekutan, apalagi perseroan terbatas. Meskipun
laporan keuangan perseroan terbatas sedikit berbeda dengan perusahaan
perseorangan atau persekutuan karena sifatnya yang berbeda, seperti adanya
saham dan deviden, namun pada dasarnya laporan keuangan semua bentuk perusahaan
ini sama. Umumnya, laporan keuangan disusun secara periodik yaitu setahun
sekali, tetapi kita juga akan sering menemui perusahaan yang menyusun laporan
keuangannya setiap tiga bulan sekali, bahkan ada yang setiap bulan. Ada empat macam laporan keuangan yang
utama, yaitu Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal/Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Biasanya keempatnya dilaporkan dalam satu paket. Berikut akan
dibahas sesuai urutan penyusunannya.
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Perubahan Modal
- Neraca
- Laporan Arus Kas
Saya rasa yang belum tau laporan keuangan sekali
pun dari namanya bisa menebak apa isi laporan keuangan yang satu ini. Laporan Laba Rugi memuat informasi
pendapatan (hasil usaha) dan biaya-biaya yang terjadi selama periode waktu tertentu.
Misalnya sebulan atau setahun. Pendapatan
merupakan aliran kas masuk dari penjualan, sedangkan biaya merupakan kas yang dikeluarkan atau melekat pada produk atau jasa
yang di jual perusahaan. Dari
selisih pendapatan dan biaya-biaya maka akan keliatan laba/rugi-nya. Dari
situ kita jadi tahu nih, bahwa pendapatan
dan laba itu berbeda, pendapatan itu baru hanya pemasukan dari penjualan yang
belum dikurangi biaya-biayanya, laba itu pendapatan yang sudah dikurangi
biaya-biayanya.
Format dasar Laporan Laba Rugi seperti pada
contoh berikut:
Kita lihat pada bagian paling bawah yang
dilingkari merah ada laba bersih. Laba bersih bisa dibagikan ke pemilik, jika
laba bersih tersebut ditahan maka akan meningkatkan modal/ekuitas pemilik (atau
pemegang saham) perusahaan. Tapi kalau rugi ya modal/ekuitas pemilik berkurang. Sama halnya kita bikin usaha kalau untung modal kita jadi bertambah,
kalo rugi ya modal kita jadi berkurang. (tentang ekuitas pernah saya bahas disini dan
setelah ini pada bagian Neraca).
Pengen liat Laporan Laba Rugi asli dari
perusahaan besar? Berikut saya screenshot Laporan Laba Rugi PT Indofood CBP
2013 dari laporan tahunan 2013-nya.
Perhatikan bahwa Laporan Laba Rugi-nya lebih
kompleks, dan karena ini perusahaan
berbentuk Perseroan Terbatas (PT), ada tambahan lagi dibawah laba, yaitu "laba yang
diatribusikan (dibagikan) kepada pemilik entitas induk". Dalam arti, seperti
yang dijelaskan tadi, ada bagian laba yang dibagikan ke pemilik saham sehingga
sisa laba (bagian laba yang tidak dibagikan) akan menambah modal/ekuitas pemilik.
Juga biasa disebut Laporan Perubahan
Ekuitas. Laporan ini berisikan informasi
mengenai perubahan modal pemilik (ekuitas) selama jangka waktu tertentu.
Misal setahun atau sebulan. Laporan modal diurutkan setelah laporan Laba Rugi
karena seperti yang dijelaskan sebelumnya, laba di laporan Laba Rugi akan
mempengaruhi modal/ekuitas.
Pada contoh sebelumnya laba senilai Rp
31.050.000 dimasukkan ke laporan modal pada bagian “Laba selama 1992” (sama-sama
dilingkari merah) untuk ditambahkan dengan jumlah modal pemilik (ekuitas) awal,
sehingga modal/ekuitas sekarang bertambah menjadi Rp 200.000.000. Selain karena terjadinya laba, modal/ekuitas
juga bertambah apabila ada tambahan tambahan modal yang disetor. Sebaliknya, modal/ekuitas berkurang apabila
terjadi rugi atau penarikan modal (prive)
oleh pemilik.
Dalam hal ini berarti terjadi :
1.
Investasi awal sebesar Rp 175.000.000
2.
Laba (seperti yang sudah dilaporkan di Laporan Laba Rugi) sebesar Rp 31.050.000
3.
Penarikan modal yang pernah dilakukan sebesar Rp
6.050.000
4.
Sehingga modal yang dipakai sekarang menjadi Rp
200.000.000
Sebagai contoh tambahan, berikut Neraca
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 2013.
Neraca
menunjukkan posisi aktiva (aset), liabilitas (kewajiban), dan ekuitas (kepemilikan)
pada tanggal tertentu. Misalnya posisi Neraca dilaporkan setiap tahun atau
setiap bulan. Seperti yang saya bahas sebelumnya disini, format Neraca sama
dengan rumus akuntansi:
Kalau masih bingung, saya ulangi lagi yaa
Di sebelah kiri ada aktiva/aset. Aktiva/aset itu adalah kekayaan yang dikuasai perusahaan. Seperti kas, piutang,
persediaan, dan lain-lain.
Di sebelah kanan disebut pasiva, pasiva menginformasikan sumber-sumber (modal
dan lainnya) untuk memperoleh aktiva/aset.
Terdiri dari utang/kewajiban/liabilitas dan modal/kepemilikan/ekuitas.
Format Neraca bisa berbentuk akun, bisa bentuk laporan. Bedanya di posisinya aja.
Bentuk akun menggambarkan format dasar dari persamaan akuntansi diatas. di sebelah kiri, liabilitas dan ekuitas di
sebelah kanan. Sehingga ada dua kolom. Bentuk laporan hanya satu kolom. Pada bentuk laporan, dari
atas kebawah adalah aktiva, setelah itu kewajiban/liabilitas, dan modal/ekuitas
di paling bawah.
Neraca bentuk laporan adalah yang paling
sering ditemukan, seperti pada contoh dibawah:
Seperti pada contoh Laporan Perubahan Modal
sebelumnya, pada bagian paling bawah, jumlah modal/ekuitas sekarang yang sebesar Rp 200.000.000 dilaporkan kembali di Neraca pada bagian
ekuitas (sama-sama dilingkari biru dengan yang di Laporan Perubahan Modal). Perhatikan juga, karena aktiva = liabilitas + ekuitas, jumlah aktiva dan total jumlah liabilitas dan ekuitasnya (paling bawah) sama, yaitu Rp 257.000.000
Bagian
aktiva/aset dalam laporan Neraca biasanya diurutkan dari yang paling likuid/lancar
(kecepatan aktiva/aset tersebut dikonversi menjadi kas). Berdasarkan sifat ini aktiva/aset
dibagi menjadi dua jenis, aktiva/aset lancar dan aktiva/aset tidak lancar.
Ini dia Neraca PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk, tertanggal 31 Desember 2013.
![]() |
| Perhatikan jumlah "total aset" dan jumlah "total liabilitas dan ekuitas"-nya sama, sesuai dengan formula neraca |
Berisikan
informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar selama periode waktu tertentu.
Misalnya sebulan atau setahun. Dalam arti kas yang ada masuk keluar dari mana
aja? Maka bisa diliat di laporan ini. Format umum laporan ini dibagi 3 kelompok
:
Arus
kas dari aktivitas operasi, bagian
ini melaporkan ikhtisar peneriman dan pembayaran yang menyankut operasi
perusahaan
Arus
kas dari aktivitas investasi, melaporkan arus kas dari transaksi pembelian atau penjualan aktiva/aset tetap/permanen.
Arus
kas dari aktivitas pendanaan, yakni arus
kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana, dan pengambilan
uang oleh pemilik.
Coba perhatikan bagian paling bawah, yaitu arus
kas bersih, yang dilingkari warna hijau sama angkanya dengan neraca pada contoh
sebelumnya.
Mari kita lihat Laporan Arus Kas PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk 2013:
***
Dalam laporan keuangan memuat informasi-informasi keuangan yang merupakan informasi yang vital. Tapi bukan berarti analisa kualitatif ditinggalkan begitu saja. Bagi kita yang ingin menganalisa perusahaan
secara keseluruhan, baik kualitatif maupun kuantitatif (dalam hal ini tidak
hanya informasi keuangan saja), kita bisa baca "Laporan Tahunan" yang
dikeluarkan perusahaan setiap tahun. Laporan Tahunan tidak hanya berisikan laporan keuangan, tapi juga mengenai profil
perusahaan, visi misi perusahaan, strategi perusahaan, prestasi yang telah
diraih, produk-produknya, dan sebagainya. Laporan Tahunan ini menjadi salah
satu alat pemasaran bagi perusahaan. Tapi ada yang lebih lengkap lagi dari
laporan tahunan, yaitu "Prospektus". Prospektus biasanya diterbitkan perusahaan
dalam masa penawaran saham kepada investor untuk mempromosikan perusahaannya. Prospektus merupakan gabungan antara
profil perusahaan dan Laporan Tahunan. Prospektus mencakup semua rincian dan fakta
material mengenai perusahaan, seperti profil perusahaan, keuangan (laporan
keuangan), pemasaran, SDM, operasional, strategi, risiko, dan sebagainya.
Perlu diketahui juga, dalam laporan
keuangan ini biasanya ada Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK), dan justru yang bikin
laporan keuangan jadi tebal dari CALK ini. CALK berisikan keterangan-keterangan
yang lebih detail atas 4 laporan keuangan diatas (Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, Neraca, dan Laporan Arus Kas). Oleh karena itu CALK ditaruh paling terakhir.






















